Pemanfaatan Microsoft Word Untuk Sarana Pembuatan Kertas Suara
SMPN 2 Pabelan baru saja melangsungkan pemilihan ketua OSIS.
Pemilihan ketua OSIS ini juga di barengi dengan masa P5. Seperti yang kita tau, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang di laksanakan SMPN 2 Pabelan bertema Suara Demokrasi dan Bangunlah Jiwa Dan Raganya.
Pemilihan Ketua OSIS di lakukan resmi pada tanggal 25 Oktober lalu. Sebuah kebahagiaan yang besar bagi kandidat nomor satu, mereka berhasil menyabet 291 jumlah suara. Atas keberhasilan kandidat nomor satu, kata "selamat" dan doa harapan yang baik tak kunjung berhenti di munajatkan.
Kebahagiaan terus menyelimuti lubuk hati para warga SMPN 2 Pabelan. Dengan semangat yang tak kunjung sirna, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di jalani dengan penuh tawa ria. Dengan ikhlas dan tanpa pamrih, bantu membantu selalu menjadi prioritas utama dalam menjalani hari-hari.
Coblosan, atau yang sering kita kenal dengan memberikan hak suara, adalah hal yang menjadi pembahasan baru-baru ini di SMPN 2 Pabelan. Sebelum melakukan coblosan, kami para murid di berikan contoh dan simulasi kerja. Salah satu hal yang kita pelajari adalah membuat kartu suara, dalam pelaksanaan coblosan, tentu saja kita membutuhkan benda tipis rawan sobek tersebut.
Dengan hati yang berbunga-bunga, saya dan teman saya datang ke lab TIK untuk mempelajari cara membuat kartu suara. Dengan panduan sang profesional, yang akrab kami panggil Bu Titik. Ibu Titik Setyaningsih S.Kom merupakan guru Informatika di SMPN 2 Pabelan, atas bimbingan nya, sudah banyak siswa yang berhasil meraih kesuksesan nya.
Tanpa banyak basa-basi dan tak ada sirat ragu, Bu Titik menjelaskan dengan penuh hati-hati. Detail demi detail di jabarkan dengan sangat baik. "Ohh, paham Bu!" Monolog ku setiap kali di beri penjelasan yang memadai. Pembuatan kartu suara di lakukan saat jam pelajaran TIK di dalam lab.
Dengan menggunakan Microsoft word, kami membuat selembar kotak suara yang berisikan foto ketiga kandidat. Bagian jenaka yang membuat saya tertawa adalah, foto salah satu kandidat wakil ketua OSIS. Kebetulan yang menyenangkan, foto kandidat itu adalah diri saya sendiri, dengan gelak tawa geli yang menggema di seluruh ruangan, rasanya saya ingin sekali take foto ulang!.
Rasanya sedikit aneh, bila foto diri kita sendiri terpampang jelas di dalam kartu suara. Tapi apa daya, mau malu pun untuk apa? Lagian tak ada bedanya. Kembali ke topik utama, kami di bebaskan untuk memilih font, latar belakang, dan desain yang kita inginkan. Semakin kreatif, semakin bagus. Kami berusaha membuat kartu suara semenarik mungkin, dan se-inovatif mungkin.
Kata "sayang" reflek di lontarkan oleh saya dan teman-teman satu kelas karena bel istirahat sudah berbunyi. Ada perasaan senang karena akhirnya sudah tiba waktunya untuk meregangkan otot dan sekedar menyapa lambung dengan makanan ringan, tapi juga sedikit kecewa karena belum sempat menyelesaikan sebuah karya.
Walaupun sedikit ada rasa mengganjal di hati. Tapi tetap saja, saya menjalani hari dengan penuh canda tawa, sejenak melupakan bahwa masih banyak hal yang belum bisa tercapai. Dengan adanya lab TIK, rasanya lebih memudahkan untuk melakukan sesuatu, contoh mudahnya untuk mengetik laporan P5.
Walau belum selesai sepenuhnya, hari itu saya cukup bersyukur. Ilmu yang saya dapatkan dari pembelajaran hari itu cukup banyak, semoga kelak bisa saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Jika ada petisi pemilihan guru yang terhebat, saya akan berada di barikade terdepan untuk memilih Bu Titik. Bukan hanya senyumannya yang menawan, tapi ilmunya juga tak terlupakan.
Mantap lanjutkan
BalasHapusSangat bagus dan tingkatkan lagi tetap semangat
BalasHapusSemua aplikasi office bermanfaat
BalasHapus