Nyadran Di Desa Semowo

                                                 NYADRAN DI DESA SEMOWO


          Nyadran merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Jawa secara turun temurun menjelang bulan Ramadan. Nyadran menjadi acara yang penting bagi masyarakat Jawa dan hampir tidak pernah terlewat. Acara Nyadran terdiri dari serangkaian kegiatan, yaitu upacara pembersihan makam, tabur bunga, dan acara selamatan atau bancakan.

        Nyadran biasanya diadakan sebulan sebelum bulan puasa atau pada tanggal 10 Rajab, atau 15, 20, dan 23 Ruwah. Tujuan acara Nyadran adalah untuk menghormati para leluhur dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan.  Dalam kalender Jawa bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan Ruwah, sehingga acara Nyadran disebut juga sebagai acara Ruwah.

    Masing-masing daerah memiliki cara yang berbeda dalam mengadakan acara Nyadran. Acara Nyadran di Desa semowo diawali oleh kegiatan khas yaitu membersihkan makam para leluhur. Melalui kegiatan tersebut diharapkan rasa gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat akan semakin meningkat

     Di Desa Semowo, masyarakat membersihkan makam sambil membawa sadranan yang terdiri dari nasi, sayur, dan lauk pauk yang diletakkan dalam sebuah lengser.Sadranan tersebut akan dibagikan di lokasi makam beserta sejumlah uang untuk pengelolaan makam.Kemudian nasi, sayur, dan lauk pauk akan dimakan bersama setelah acara dilakukan.

         Melalui hal tersebut diharapkan manusia dapat semakin menyadari bahwa setiap manusia memiiki status yang sama di hadapan Tuhan. Melalui  acara tersebut juga, diharapkan rasa kekeluargaan dan kerukunan dalam masyarakat dapat semakin meningkat.Selain itu juga melalui nyadran juga bisa meningkatkan silahturahmi diantara manuasia, karena manfaat silahturahmi adalh mendekatkan diri dengan sesama.

    Nyadran yang telah dijaga selama ratusan tahun, mengajarkan untuk mengenang dan mengenal para leluhur, silsilah keluarga, serta memetik ajaran baik dari para pendahulu.Maka penting rasanya agar generasi muda mampu mempertahankan tradisi tersebut, bahkan menjadikan agenda tiap tahunanya, sebagai budaya yang perlu dilestarikan, bahkan layak diperhatikan oleh pemerintah sebagai budaya yang melekat.

    Demikian  acara nyadran di Desa Semowo, yang sudah berlangsung selama ratusan,dan sudah dilaksanakan setiap awal bulan ramadhan, semoga kegiatan ini bisa terus dilestarikan oleh generasi-genarasi kedepannya. Karena tradisi tersebut akan hilang jika generasi muda sudah tidak mau melestarikan dan mnjalankan tradisi tersebut 

Share:

11 komentar:

PEWAKTU

{{ date }}
{{ time }}
GRIDUPA CLOCK

Paling Dibaca

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Sosial Media

GRIDUPA PRIGEL

LOKASI